Sabtu, 19 Maret 2011

Kisah Seorang Kakek Terseret Ombak Tsunami Sejauh 15 km

Kisah ini mungkin lebih dramatis dan lebih sedih dari beberapa kisah diatas, sebut saja namanya Hiromitsu Shinkawa, seorang kakek berusia 60 tahun, warga kota Minamisoma, Prefektur Miyagi, di wilayah Tohoku, Honshu, Jepang timur laut. Ia mnceritakan bahwa dirinya terseret sejauh 15 kilometer ke laut lepas. Perjuangan bertahan hidup selama 2 hari di laut lepas membawa nasib baik bagi sang kakek, ia ditemukan tim sar yang berhasil menyelamatkan dirinya dalam kondisi hidup.

Shinkawa menceritakan, pada saat setelah gempa besar 9 SR beserta gempa-gempa susulan hari Jumat, 11 Maret 2011 itu, ia mendengar gemuruh hebat dari arah laut. Ketika ia melihat ternyata suara gemuruh tersebut ditimbulkan oleh gelombang Tsunami yang bergerak dengan sangat cepat menuju daratan. Shinkawa menuturkan, ”Saya berusaha melarikan diri, keluar dari rumah, setelah mengetahui tsunami datang,”

Ia berhasil keluar dari tempat tinggalnya, namun karena ada barang yang ia lupa bawa, ia kembali kedalam rumah untuk mengambilnya. Pada saat yang sama, gelombang besar Tsunami langsung menghantam dan membuat rubuh tempat tinggalnya. Sang kakek ini terus terseret oleh ombak besar yang cepat itu, saat terombang-ambing ia berhasil meraih sepotong puing atap rumahnya yang sudah hancur. Ia berpegangan dengan sangat erat sambil terus terbawa arus air yang datang.
us air yang datang.

terbawa tsunami sejauh 15 KM

Ia sangat bersyukur bisa meraih puing atap rumah tersebut,sambil mengatakan, ”Saya selamat setelah meraih puing atap rumah saya.” Selang 2 hari kejadian Tsunami akibat dari Gempa dahsyat di Jepang tepatnya hari minggu pukul 12.40 waktu Jepang, sang kakek ini berhasil ditemukan dengan kondisi sehat oleh Tim pencari korban yang menumpangi kapal penghancur milik Maritime Self-Defence Force yang sedang menyisir perairan laut di Prefektur Fukushima.

Lain hal nya lagi dari kakek Shinkawa yang berhasil selamat setelah terseret Tsunami ke laut lepas sejauh 15 KM dan berhasil selamat. Michiko Yamada, warga dari desa Rikuzentakata yang dihantam Tsunami hingga bersih di Iwate. Dengan sangat sedih ia mengatakan, ”Saya selamat, yang lain hanyut di depan saya,” ungkapnya merasa bersyukur.

Kisah-kisah keajaiban dari Korban-korban Tsunami dan Gempa di Jepang diatas bukan sebuah hal yang datang begitu saja atau istilahnya bukan sebuah keberuntungan, namun bisa dibilang lebih tepatnya adalah ini merupakan pertolongan dari Tuhan kepada mahluk ciptaannya.

Perkembangan pasca gempa dan tsunami di Jepang, dilaporkan untuk korban jiwa yang tewas saat ini bisa lebih dari 10.000 Jiwa. Menurut info di kota Miyagi saja lebih dari 10 ribu orang tewas akibat gempa 9,0 skala Richter yang disusul dengan gelombang Tsunami. Belum lagi beberapa kota lainnya yang juga terkena sapuan Tsunami dahsyat jumat kemarin.

Reff: Kompas.com

Rabu, 16 Maret 2011

LAB INTERNET DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab Internet Dasar ini terletak di kampus D Margonda di Gedung 3 lantai 2. Lab ini di bawah lembaga Pengembangan Universitas Gunadarma diperuntukkan untuk mahasiswa baru kelas 1 untuk memperluas ilmu dalam bidang Internet yang sekarang sudah merajalela. Memang pengetahuan di bidang internet haruslah memadai di era globalisasi seperti sekarang ini. Berbicara tentang laboratorium universitas gunadarma tak lepas dari sebuah laboratorium yang belum ada perubahan karena ketika salah satu dari Pj saya menceritakan pengalamannya bahwa laboratorium internet dari dulu masih seperti ini katanya. Sulit dipungkiri saya harus berbicara apa adanya alias fakta karena kenyataanya sudah demikian tak harus ditutup-tutupi atau dirahasiakan. Komputer yang digunakanpun masih menggunakan computer generasi keempat alias generasi Pentium… wihhhhh keren ya?? Eit jangan dulu bilang kayak gitu generasi Pentium akan tetapi Pentium II yang digunakan di laboratorium tersebut dengan OD windows 98 kalo gak salah heee  keren banget dah (‘ironi”) . Hehehe  Berbeda dengan laboratorium-laboratorium yang lain seperti kita ambil contoh laboratorium teknik informatika yang terletak di kampus E kelapa dua depok, layar monitor sudah menggunakan layar LCD SAMSUNG, OS windows XP, ruangan ber AC pokoknya mantep dah  . Semoga Universitas gunadarma bisa merenovasi keadaaan laboratorium Internet yang memang seharusnya harus segera dibenahi agar terciptanya lab yang nyaman dan berkualitas, karena fasilitas penunjang yang ada itu jika keadaaanya baik setidaknya akan mebawa baik juga kepada penggunanya. Gak usah panjang-panjang akh sekian dulu ya sebenernya banyak si kalo di certain secara detail… cumin menurut saya ini sudah mewakili semuanya. 

Sabtu, 12 Maret 2011

Bahaya-Bahaya Kesehatan Jika Terkena Radiasi Nuklir



http://www.acus.org/files/images/nuclear-gas-mask.preview.jpg

Bencana di Jepang memicu kekhawatiran akan adanya kebocoran reaktor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl tahun 1986. Dampak radiasi bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang baru muncul dalam jangka panjang.
Bencana di Jepang memicu kekhawatiran akan adanya kebocoran reaktor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl tahun 1986. Dampak radiasi bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang baru muncul dalam jangka panjang.

http://dumalana.com/wp-content/uploads/2011/03/110312131637_fukushima_464x261_reuters.jpg

Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian.

Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun seperti dikutip dari Foxnews, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.

http://www.acus.org/files/images/nuclear-gas-mask.preview.jpg

Editor kesehatan dari Foxnews Health, Dr Manny Alvarez mengatakan ada 3 faktor yang mempengaruhi dampak radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total radiasi yang dipejankan, seberapa dekat dengan sumber radiasi dan yang terakhir adalah seberapa lama korban terpejan oleh radiasi.

Ketiga faktor tersebut akan menentukan dampak apa yang akan dirasakan para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.

Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai berikut:
  1. Mual muntah
  2. Diare
  3. Sakit kepala
  4. Demam.

Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Pusing, mata berkunang-kunang
  2. Disorientasi atau bingung menentukan arah
  3. Lemah, letih dan tampak lesu
  4. Kerontokan rambut dan kebotakan
  5. Muntah darah atau buang air besar mengeluarkan darah
  6. Tekanan darah rendah
  7. Luka susah sembuh.

Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun.

Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut.
  1. Kanker
  2. Penuaan dini
  3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
  4. Mutasi genetik.

Sumber :
health.detik.com

Buaya vs Belut Listrik, Kira-Kira Siapa yang Bisa Lolos Dari Maut yaa?

Author: radhite  Category:

http://prometheus.med.utah.edu/~bwjones/wp-content/uploads/iblog/Electric%20Eel.jpg

Kalian semua pasti sudah tidak asing lagi dengan belut listrik (Electrophorus electricus) adalah spesis ikan yang tergolong dalam kategori keluarga gymnotiformes dimana mereka adalah jenis ikan yang mampu menghasilkan tenaga listrik (selain daripada jenis Knifefish).
Kalian semua pasti sudah tidak asing lagi dengan belut listrik (Electrophorus electricus) adalah spesis ikan yang tergolong dalam kategori keluarga gymnotiformes dimana mereka adalah jenis ikan yang mampu menghasilkan tenaga listrik (selain daripada jenis Knifefish).

Tenaga listrik yang dihasilkan belut listrik ini digunakan sebagai alat untuk  mereka berburu, berinteraksi dengan belut lain dan mempertahankan diri.

http://prometheus.med.utah.edu/~bwjones/wp-content/uploads/iblog/Electric%20Eel.jpg

Walaupun ia diberi nama belut listrik ,namun secara ilmiahnya mereka diklasifikasikan sebagai ikan karena jenis keluarga mereka lebih terarah ke keluarga ikan keli (catfish) dan ikan pisau (knifefish).

Coba Anda tonton video ini dan saksikan kejadian dimana seorang pemancing yang memancing di pinggir sungai berhasil menjerat seekor belut listrik.

Namun sepertinya sang pemancing tidak sadar bahwa yang ia pancing adalah seekor belut listrik. Ketika mereka sedang berusaha menaikkan hasil pancingannya itu, tanpa disadari seekor buaya yang lapar ternyata menghampiri belut itu.

Dengan sangat cekatan, buaya tersebut menyergap belut tersebut. Tapi sayangnyasang buaya juga mungkin tidak menyadari bahwa mangsanya itu adalah seekor belut listrik.

Dalam beberapa menit saja, tamatlah riwayat sang buaya tersebut karena sengatan listrik yang dihasilkan belut tersebut.


Sumber :
youtube.com